Minggu, 04 Oktober 2009

Aku Bangga Memakai Batik: How About You ?

Awal bulan kesiang. Aktifitas yang lebih padat dari hari biasanya. Walhasil, Malamnya langsung terkapar ketiduran hehe.. Ya ya, tapi Blum terlambat khan? Harusnya tulisan dah terbit dua hari lalu dimana bertepatan dengan Hari Batik (hari jumat Tanggal 2 October 2009).

Euforian batik, Tulisan ini tak ingin mengulas batik secara mendetail, karena tentunya sudah banyak juga tulisan dari beberapa teman dengan mengangkat tema yang sama dari sudut pandang yang beragam tentunya.


Ngomong ngomong soal Hari batik. Sebagai masyarakat Umum, Tentunya ikut bersuka cita menyambut Hari Batik. Setidaknya Pemerintah sudah mengambil satu Langkah Kedepan. Menjadikan suatu hari simbolis, Hari batik Sebagai Hari simbolis. Pengakuan atas hasil karya budaya warisan dari nenek moyang secara turun temurun. Sejak pengukuhan batik masuk dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia (Representative List of Intangible Cultural Heritage) atau UNESCO, peresmiannya ditetapkan pada tanggal yang sama diatas. hoho.. saya sempat berpikiran, jangan hanya karena sudah merasa dicurangi, di klaim oleh negara lain hingga akhirnya baru mengambil langkah. Setidaknya pengakuan UNESCO telah menjadi langkah proteksi bagi mereka yang ingin mengklaim semau gue.

Di Klaim Serumpun

Hmmm, masih lekat di ingatan, Negeri tetangga serumpun mengklaim Batik sebagai karya budaya mereka..Wokkkkoo, yang pastinya ini memicu reaksi dari masyarakat Indonesia :) . . Negara Melayu itu lagi lagi berulah. Wong milik indonesia kok malah di klaim.. yang benar aje Mas, eh daeng !! .. Sangat disesalkan mengingat hal ini dapat menimbulkan berbagai reaksi masyarakat Indonesia. Terang saja, banyak pihak yg menyayangkan tindakan Malaysia. Mungkin ada (benar) nya juga kalo kita sebut saja Mereka sebagai plagiat budaya. I just say : "We must voice loudly on the importance of saving our national heritage from malaysia claims: ..

Memakai Batik Dalam Beberapa Kesempatan

Memakai batik dalam setiap kesempatan sebenarnya sudah di lakukan oleh sebahagian besar masyarakat Indonesia. Sejujurnya, saya sendiri juga suka dan sering menggunakan batik. Entah itu di pesta kondangan, Acara Aqiqah, Narsis day maupun dalam tugas keseharian kantor khususnya di Hari Jumat. Koleksi batik adalah barang satu dua biji. Saya masih setia dengan batik 6 tahun lalu yg masih layak pakai (jarang beli soalx). Satu dua diantaranya berasal dari papua dan pulau bali. Kalo yg ini nieh justru sarung bantal kamar gue di kost-an yg ber batik ria hehe...



Resmi bisa, Santai pun Bisa

Dalam beberapa acara kenegaraan, pejabat pemerintah selalu mengenakan busana batik dalam menjamu setiap koleganya. Memimpin forum rapat kerja kenegaraan, ceremony, kunjungan kerja dan beberapa acara yang sifatnya ceremony kenegaraan. Di momentum hari batik, Presiden SBY meninjau lokasi korban gempa di Padang-Sumbar pun tak lekang mengenakan batik sebagai simbol Batik Day.

Lain orang lain batiknya. Berbagai corak dan bahan seakan mewakili karakter mereka yang ingin tampil mengapresiasikan diri di hari Batik. Ada yang handmade atau batik tulis dan ada yg terbuat dari sentuhan teknologi sablon. Seiring waktu, batik tematik pun bermunculan. Mulai dari batik bermotif ceria meremaja sampai berlogo Harley Davidson. (foto Batik HD tematik by Jeffrey Eugene )



Anak SD sekarang pun malah menjadikan batik sebagai seragam sekolah mereka. Batik Kontemporer terus bermodifikasi. Para penggiat batik terus berinovasi. Up Dating. Tidak lagi mesti bermotif traditional cultural. Seakan terkomando, Mayoritas karyawan kantor baik lingkup negeri maupun swasta tampil anggun dan bersahaja dengan balutan batik masing masing. Seakan memaklumatkan diri bahwa mereka peduli dan bangga serta ikut memeriahkan hari Batik : Menjadikan momentum hari Batik ini, sebagai ajang tampil beda, sekedar tuk beraktualisasi diri dan pembuktian karakter.." i'am very proudly wear Batik: its a National cultural Heritage from My Country-Indonesian" so dont forget for wear Batik As traditional wardrobe at anytime and anywhere. :)

Tapi jangan lupa, lain padang lain belalang. Diantara gemerlap ide ide dari pengrajin batik yang terus melahirkan karya, Hari batik ternyata tak terlalu berpengaruh bagi (maaf) mereka yang masuk dalam kategori masyarakat kecil marginal, pinggiran, pekerja buruh, tukang becak dan lain lain. Berdasar pengamatan, sebahagian besar diantara mereka belum antusias dan bahkan malah tidak tahu kapan dan bagaimana mengapresiasi hari batik ini. Boro boro memakai baju batik, membeli makanan tuk kebutuhan sehari hari saja susah.

Yang pasti selamat Hari Batik Indonesia. Silahkan anda berbatik Ria. demikian Halnya saya. Saya bangga memakai batik buatan Indonesia. memaknai Hari Batik bagi diri sendiri adalah belajar bagaimana menghargai dan bangga atas hasil karya anak bangsa, menjaga warisan budaya leluhur dan tentunya menjadi simbol /ikon sebagai warga Negara Indonesia yang berdedikasi dan cinta akan budaya daerah sendiri.. So, How About You?

Tidak ada komentar: