Sabtu, 13 Februari 2010

Bantimurung - The Kingdom Of Butterfly


BANTIMURUNG DALAM PERSPEKTIF SEJARAH

Dalam Perjanjian Bungaya I dan II (1667-1669), Maros ditetapkan sebagai daerah yang dikuasai langsung oleh Belanda. Hal ini menjadikan bentuk-bentuk pemerintahan atau kerajaan-kerajaan kecil yang berada di dalam wilayah Kerajaan Maros diformulasikan dalam bentuk Regentschaap yang dipimpin oleh penguasa bangsawan lokal bergelar Regent (setingkat bupati).

Setelah itu, Maros berubah menjadi Distrik Adat Gemenschaap yang dipimpin oleh seorang kepala distrik yang dipilih dari bangsawan lokal dengan gelar Karaeng, Arung atau Gallarang. Kerajaan Simbang merupakan salah satu Distrik Adat Gemenschaap yang berada dalam wilayah Kerajaan Maros. Distrik ini dipimpin oleh seorang bangsawan lokal bergelar Karaeng.

Pada sekitar tahun 1923, Patahoeddin Daeng Paroempa, menjadi Karaeng Simbang. Ia mulai mengukuhkan kehadiran kembali Kerajaan Simbang dengan melakukan penataan dan pembangunan di wilayahnya. Salah satu program yang dijalankannya ialah dengan melaksanakan pembuatan jalan melintas Kerajaan Simbang agar mobilitas dari dan ke daerah-daerah di sekitarnya menjadi
lancar.

Pembuatan jalan ini, rencananya akan membelah daerah hutan belantara. Namun, suatu waktu pekerjaan tersebut terhambat akibat terdengarnya bunyi menderu dari dalam hutan yang menjadi jalur pembuatan jalan tersebut.

Saat itu, para pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan pembuatan
jalan. Karena suara gemuruh tersebut begitu keras. Karaeng Simbang yang memimpin langsung proyek ini lalu memerintahkan seorang pegawai kerajaan untuk memeriksa ke dalam hutan belantara asal suara itu.

Usai sang pegawai kerajaan melakukan pemeriksaan lokasi, Karaeng Simbang lalu bertanya; “Aga ro merrung?” (Bahasa Bugis; suara apa itu yang bergemuruh?).
“Benti, Puang,“ (Air, Tuanku), jawab sang pegawai tadi. "Benti", adalah Bahasa Bugis halus atau tingkat tinggi untuk air. Kosa kata seperti ini biasanya diucapkan oleh seorang hamba atau rakyat jelata ketika bertutur dengan kaum bangsawan. Mendengar laporan tersebut, Karaeng Simbang lalu berkenan melihat langsung asal sumber suara gemuruh dimaksud.

Sesampainya di tempat asal suara, Karaeng Simbang terpana dan takjub menyaksikan luapan air begitu besar merambah batu cadas yang mengalir jatuh dari atas gunung. Beliau lalu berujar; “Makessingi kapang narekko iyae onroangngnge diasengi Benti Merrung!“ (Mungkin ada baiknya jika tempat ini dinamakan air yang bergemuruh).

TEMPAT ITU DISEBUT KAMPUNG BARU

Berawal dari kata Bentimerrung inilah kemudian berubah bunyi menjadi Bantimurung. Penemuan air terjun tersebut membuat rencana pembuatan jalan tidak dilanjutkan. Malah, daerah di sekitar air terjun tersebut dijadikan sebagai sebuah perkampungan baru dalam wilayah Kerajaan Simbang. Kampung ini dikepalai oleh seorang kepala kampung bergelar Pinati Bantimurung.

Saat ini, Bantimurung menjadi salah satu kecamatan dalam wilayah
Kabupaten Maros, begitu pula Simbang. Sedangkan air terjun Bantimurung menjadi kawasan wisata alam. Air terjun ini berasal dari luapan air yang mengalir jatuh dari atas, merambah batu cadas dengan ketinggian kurang lebih 30 meter dari permukaan tanah. Air terjun ini menggemuruh sepanjang hari sehingga menjadikannya tempat rekreasi yang sangat populer.



Kawasan wisata alam Bantimurung terletak di lembah bukit kapur.
Dikelilingi pemandangan indah dan berhawa sejuk. Lokasi ini mudah dicapai karena kendaraan umum dari dan ke lokasi selalu tersedia. Apalagi jaraknya hanya sekitar 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Maros, atau sekitar 45 kilometer dari pusat kota Makassar.



Selain air terjun, terdapat objek wisata lain di sekitar kawasan ini yakni goa mimpi dan goa batu. Goa mimpi merupakan salah satu tempat yang digemari. Karena di dalam goa terdapat stalaktit (relief batu yang terbentuk dari tetesan air dan menggantung di atas langit-langit goa) indah dengan kumpulan kristal.

Di sekelilingnya diterangi lampu sehingga memperindah suasana di dalam goa. Inilah yang membuatnya disebut goa mimpi karena ketika berada di dalamnya, kita seakan-akan berada dalam mimpi. Selain itu, kondisi alam tropis yang subur menjadikan kawasan ini sebagai pemukiman ideal bagi berbagai jenis kupu-kupu. Saat ini tercatat sekitar 150 spesies kupu-kupu yang hidup di sini. Beberapa diantaranya merupakan spesies khas yang sulit ditemui di daerah lain. Tak heran bila tempat ini pernah terpilih sebagai pelaksana konferensi internasional kupu-kupu.



Dalam mempromosikan kawasan wisata alam Bantimurung, Pemerintah Daerah Kabupaten Maros pernah membuat akronim nama Bantimurung yang mirip parodi yaitu: Banting Murung, tempat anda membanting kemurungan.

Adapun Karaeng Simbang wafat pada tahun 1957 dan dimakamkan di Belakang Masjid Pakalu (salah satu kampung dalam wilayah Kerajaan Simbang, sekarang bernama Lingkungan Pakalu dalam wilayah Kecamatan Bantimurung), yang dibangun dengan dana swadaya di atas tanah pribadinya. Karena itulah ia bergelar Matinroe ri Masigi’na (yang dimakamkan di mesjidnya). Nama lengkapnya, Patahoeddin Daeng Paroempa Sultan Iskandar Muda Matinroe ri Masigi’na.(p!) .. Panyingkul.Com

------------------------------------------------------------------------------
Yihaaaa !!!.. Week End Telah Tiba. Berada di Kab Maros ini tak elok rasanya jika tak menyempatkan diri tuk sekedar berjalan jalan disalah satu objek wisata yang berada di kabupaten Maros. Yupz, Absolutely ur right, apalagi Ikon Kota Maros kalo bukan Bantimurung dan syurga Park kupu kupunya.



Dari beberapa objek wisata yang ada di kab Maros, Bantimurung Waterfall masih menjadi primadona bagi mereka yang belum atau sudah pernah mengunjungi tempat ini. Ini diakui juga oleh penjual langsat, tempat saya berhenti sejenak di rehat perjalanan, mencoba sebiji dua biji langsat jajanannya sebelum melanjutkan perjalanan sekedar melepas penat dari aktitas sehari hari, menjauhi hiruk pikuk kota.




Sebenarnya sudah banyak referensi yang mengangkat objek wisata bantimurung ini. Bagi anda yang mungkin tertarik untuk coba coba kesana, ada baiknya mencari tau dulu beberapa informasi dasar dengan menemukannya di media pustaka wisata Nusantara atau bisa juga mencarinya dengan googling di ranah maya

Pasca kunjungan Presiden SBY ke Bantimurung, dalam rangkaian Hari Gerakan Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat tahun 2006 lalu di Desa Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, Objek wisata Bantimurung semakin berbenah. Beberapa papan informasi di refresh dan mengalami cat ulang. Beberapa tempat peristirahatan juga telah di perbaharui. Troly barang juga telah disiapkan oleh pengelola setempat untuk memudahkan bagi para pengunjung yang kebetulan membawa bekal yg banyak untuk menikmatinya di pinggir jatuhnya air terjun.

Oh ya, Bantimurung adalah obyek wisata air terjun yang terletak di Kabupaten Maros, berjarak kurang lebih 12 km dari kota Makassar, Jalan menuju kesana di kelilingi oleh hamparan sawah dan bukit pegunungan karst Bulusaraung. Kita bisa menempuhnya sekitar 20 menit dari kota Maros (jika arus lancar) dengan menggunakan jalur trayek umum yang melewati daerah tersebut,

Dahulu Ciri khas gerbang tergambar dari patung Kera raksasa, yang konon pada saat Presiden Megawati menyempatkan berkunjung, tak mau melewati jalan bawah patung kera (kata orang sieh), Nah patung kera ini juga mmengisyarakan bahwa dahulunya, kota maros ini adalah kota yang banyak dihuni oleh pasukan Kera. Baru pada beberapa waktu terakhir, dibuatlah Ikon Patung Kupu Kupu yang terletak persis di depan patung Kera yang secara simbolis lebih mengisyaratkan Bantimurung sebagai area The Kingdom of Butterfly of south Celebes.

Layaknya bertamasya ke syurga Kupu-Kupu. disana kita akan menemukan banyak souvenir cendramata kupu kupu yang telah diawetkan untuk dibawah sebagai hiasan rumah dan bisa menikmati sejuknya air pengunungan sambil mengunjungi tempat penangkaran koleksi kupu kupu langka. ya ya, Sesuai namanya, Bantimunrung banyak memiliki koleksi kupu-kupu yg masih bebas berterbangan dengan bebas. Jika punya cukup waktu jangan lupa untuk mengunjungi dream cave ato goa mimpi yang berada di dekat air terjun.



Alfred Russel Wallace (1823-1913)- Seorang Naturalis dari inggris saat berada di Bantimurung (Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan), menuangkan kekagumannya akan kupu kupu bantimurung yang ditulis dalam buku The Malay Archipelago.

"Sekerumunan kupu-kupu Tachyris zarinda memamerkan warna kemerah-merahan dan jingga terang sayapnya. Di antara mereka sesekali melintas Papilio sambil mengipas-ngipaskan sayap lebarnya yang berwarna hitam dengan ornamen hijau-biru. Pada dahan-dahan berdaun rimbun di seberang sana, saya berharap dapat mengamati Ornithoptera dari dekat. Dan di semak belukar saya berhasil menangkap sejumlah kupu-kupu Amblypodia, serta beberapa kumbang dari famili Hispidae dan Chrysomelidae."

Begitu eksotis dan beragamnya kupu-kupu di Bantimurung yang dia temui waktu itu sehingga biolog naturalis Inggris yang menghabiskan sebahagian waktunya di Bantimurung ini menyebut Bantimurung adalah the Kingdom of Butterfly (Kerajaan Kupu-kupu). http://bz.blogfam.com

SELAMATKAN BANTIMURUNG : NOW OR NEVER



Bulan lalu, sekitar akhir januari 2010, Sekelompok mahasiswa dari salah satu Universitas Negeri di Makassar mengkampanyekan Save Our Bantimurung sebagai wujud kepedulian mereka terhadap pelestarianlingkungan hidup khususnya dan nasib species kupu kupu bantimurung yang semakin berkurang. Semakin banyaknya penangkapan kupu kupu liar mengancam populasi habitat kupu kupu. Hal yang sangat memiriskan dimana tentunya mereka yang datang berkunjung justeru karena ingin melihat secara langsung keunikan dan keragaman khas kupu kupu Bantimurung sebagai "The Kingdom of Butterfly"

1 komentar:

Indra J Mae mengatakan...

nama saya Indra, saya adalah moviemaker dokumenter yang tinggal juga di Makassar ji.. :), sudah 2 bulan ini saya melakukan riset di lokasi Maros khususnya diBantimurung utk pengumpulan data yang akan kami kembangkan ke skrip film. saya sedikit mengalami kendala dengan akses yang tepat, mengingat untuk membuat film harus butuh sebuah konsep yang istimewa dan unik. mohon petunjuk dimana saya bisa mendapatkan akses untuk menambah referensi data saya. sepertinya baus juga kalau kita bisa ketemu dan diskusikan hal ini. terima kasih.