Minggu, 29 Agustus 2010

Ambruk (Again)

Untuk kelima kalinya dalam setahun terakhir, si Bapak harus dirawat kembali kerumah sakit. Keluhan sesak nafas dan tekanan darah tingginya kembali kumat.

Empat hari sebelumnya, si Bapak kembali mengeluhkan sesak nafas disertai batuk yang berkepanjangan setelah seminggu terakhir hanya berbaring saja di rumah karena lemas.



Setelah memasuki masa pensiun, sepertinya si Bapak memang tak mau istirahat. Ada ada saja kegiatan yang dilakukannya. Bahkan di bulan Ramadhan sekarang ini, sepertinya si Bapak tetap 'memaksakan diri'nya untuk mengikuti rapat warga, disamping tarawehan di mesjid ataupun tak jarang pulang larut akibat aktifitas warga yang 'tak jelas' juntrungannya.

Warga & warga. Lagi lagi urusan klasik sialan itu. Urusan yang sering bapak katakan sebagai pengabdian tuk kemaslahatan warga. Pengabdian tanpa pamrih. fiuhhh, dan akhirnya ibarat lilin, ketulusan sang Bapak pun terbayar ambruk dan luluh demi menerangi ruang sekitar.

Father, fucking about Ur activity. Cukuplah pengabdianmu selama ini. Fisik yg sudah tak memungkinan disertai usia yang terus bertambah akhirnya membuat kamu harus absent pagi lagi di kamar infus.

Tak perlu lagi harus terus di ingatkan, sepertinya mulai sekarang, si Bapak harus tunduk dan jera untuk segera memulihkan kesehatan.

Ahhh, Si bapak. Semoga cepat sembuh agar dapat berkumpul dan berlebaran di tengah keluarga. Amin.

(dedicated for my father)

1 komentar:

haerulsohib mengatakan...

kasihan si bapak, semangatnya luar biasa tapi sayang fisiknya tidak segemuruh bersama semangatnya..

semoga cepat sembuh aja si Bapak, amin..