Minggu, 25 Desember 2011

Hospital ohh Hospital (2)

Sy masih duduk didpn kamar bpk saat telp kakak berdering dihp. Kakak no tiga ini menanyakan perkembangan terakhir bpk dan kakak. Ia masih dirumahnya dan baru hendak menuju RS. Saya pun menjelaskan bahwa kondisi bpk sudah lebih baik dari sebelumnya.

Setelah berembuk ditelp kami pun menyepakati untuk mencari kamar pasien yg lebih representatif. Kami hendak menyatukan kamar bapak dan kakak saja dlm sebuah ruangan yg lebih lapang dan privacy dgn pertimbangan lebih nyaman dan gampang menjaganya. Bolak balik dari satu kamar kekamar satu serta suasana kamar sbelumnya yang berbaur dgn pasien lain membuat saya, ibu dan kakak yg lain terus terang merasa kurang nyaman.

Akhirnya kakak pun tiba di RS. Lewat bantuan seorang kenalan, kami pun mendapat kamar VIP kelas 1 di ujung sebelah utara RS yg masih berbenah. Menurut petugas RS, saat ini memang kamar lagi full2 nya akibat bnyaknya pasien serta renovasi bangunan disana sini.

Bapak pun sy bawa dengan bantuan kursi roda. Tampak suster bantu dan perawat jg sibuk merapikan kamar baru kami. Berhubung hari natal dan beberapa peg logistik cuti natal akhirnya tuk mempercepat gerakan sy turun tangan langsung mengangkat ranjang tambahan untuk kakak. Lumayan jg olahraga malam. Jarang2 sy ngangkat ranjang besi berdua dgn staf yg jaraknya sekitar 25 meter dari kamar kami.

Minggu, 25 des 2011 (hari libur Natal bagi umat kristiani)

Dari rumah, setelah menyempatkan diri bersepeda dihari minggu, skitar pukul 10.00 Wita pagi saya pun kembali ke rumah sakit. Tampak terlihat kakak secara luar sudah sedikit lebih pulih. Ia telah mandi pagi sendiri setelah beberapa hari tak tersentuh air. Bapak hanya tidur bermalasan di pembaringan. Oleh suster penjaga saya pun menanyakan apa memang kakak sudah lepas infus.

Rupanya akibat tanganya yang bengkak akibat suntikan, suster pun sengaja melepas jarum infusnya. Ini jg krn keinginan dri kakak sendiri dan ia merasa lebih nyaman tanpa infus. Beberapa keluarga lain jg dtg menjenguk. Siang ini kami menghabislkan waktu dgn canda dan tawa.

Sore ini hujan turun sesekali. Cukup deras membasahi taman dpn kamar kami yg berada dipojok dkt ruang suster. Udara cukup dingin. Tiba2 dokter jaga masuk dan menginformasikan bahwa kakak kami harus transfusi darah karena kandungandarah putihnya(hb) lbh banyak dri darah merah. Kami pun sempat cemas dan bertanya kenapa sperti itu.

Suster jaga hanya meberikan dua resep tuk ditebus di apotik dan satunya lagi tuk ke PMI untuk mengambil darah. Meskipun sy dah coba memberi sedikit argument bagaimana kalo menunggu dulu hasil prodia tapi susuter mengatakan bahwa ini harus secepatnya.

Jadilah pada sore itu juga ditengah hujan keras sy memanggil taxi tuk diatar ke PMI jalan lanto dg pasewang mks tuk mengambil dua kantong darah. Untunglah jalanan sedikit lengang hingga cepat sampai ditujuan. Suasana sangat sepi. Saya hanya sendiri saat itu sebagai pasien. Setelah membayar biaya pengolahan darah senilai Rp.00 ribu, saya pun disuruh duduk menunggu sekitar 1,5 jam kedepan Sampai tulisan ini sy ketik via hp, kantung darah yg sy tunggu belum jg selesai juga

Ahh semoga semua lancar... Amin

Tidak ada komentar: