Kamis, 04 Juli 2013

Dik, kalian lupa ambil hati rakyat !!!




Mengapa kalian gagal, Dik?
Kalian lupa ambil hati rakyat.

Baru lima sepuluh orang kalian sudah tutup jalan.
Dulu kami seribu orang, Dik
dan jalanan bukan kami tutup, tapi massa meluber sampai tak ada lagi tempat kendaraan bermotor.


Rakyat melambai untuk kami, Dik. Baik mereka yang terperangkap dalam kemacetan maupun mereka yang tergopoh-gopoh ke pinggir jalan menyambut kami.

Seribu orang itu dikumpul satu demi satu di dalam, sekali lagi, di dalam kampus, Dik. 
Satu demi satu kami yakinkan akan buah perjuangan.
Bukan terkumpul di luar pagar kampus karena gerbang kalian blokir.


Kami jalan kaki, Dik. Kami jalan kaki. Bukan konvoi dengan sepeda motor.

Tujuan kami jelas, Dik. 
Kami ke gedung dewan. Kami ke kantor gubernur. Kami juga ke taman makam pahlawan. Mengadu pada jasad-jasad patriot bangsa. Jangan kasak kusuk bolak balik ruas jalan karena itu mengambil hak pengguna jalan yang sedang mencari nafkah.


Ketika kami menduduki bandara, itu dalam arti sesungguhnya, Dik.
Aspal bandara kami duduki. Di bawah terik matahari, di atas sengatan panas aspal siang.
Bukan ber-adem adem di bawah naungan jembatan fly over, sambil menghindari asap ban yang kalian bakar sendiri, sambil berorasi di atas mobil box yang supirnya pucat pasi kena marah majikan.

Percuma megaphone kalian, Dik.


Ratusan orang di depan kalian tidak mendengar pidatomu dik.
Mereka kesal, mereka rapatkan kaca jendela.
Jaman kalian jaman horizontal, Dik. 
Saat kalian berorasi, rakyat malah memaki di jejaring sosial. 
Lucunya, justru teramat jarang muncul kampanye kalian di jejaring itu.

Kalian hanya asyik sendiri di dalam tempurung anarki.
Mengapa kalian gagal, Dik

justru di saat yang kalian lawan kebijakannya itu 
itu adalah rezim yang kemayu, suka merajuk 
dan cengeng, dik


Sekali lagi

Kalian lupa ambil hati rakyat, dik


* by CW

Tidak ada komentar: